Latar Belakang Internet dan Sejarah Perkembangan Internet Di Indonesia
The Power Of Knowledge | 10.49 |
Latar Belakang Internet

Sejarah Internet Indonesia
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu
jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana
semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa
diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada
perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian
aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
AWAL INTERNET DI INDONESIA
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
AWAL INTERNET DI INDONESIA
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya.
IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL
belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali
pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan
menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat. Lokasi
IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI. Akses awal di IndoNet
mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client
pine pada server AIX.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Awal Internet Indonesia
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama
dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas
Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan,
Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama
legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992
hingga 1994. Masing-masing personal telah
mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan
sejarah jaringan komputer
di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Internet Service Provider Indonesia
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet
yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet
merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL
belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali
pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan
menggunakan dial-up oleh IndoNet,
sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet
masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah
dosen UI. Akses awal di IndoNet
mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx
dan email client pine
pada server AIX.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan
Compuserve
Sejak 1988, CIX
(Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa
akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan
saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak
1989 Compuserve
(AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa
pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet
yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih
murah dari CIX.
Fasilitas yang terdapat di Internet
Seluruh komputer yang terhubung dalam Internet saling berkomunikasi
menggunakan protokol TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet
Protocol), yang dikembangkan oleh DARPA. Tiga fasilitas/aplikasi utama dari
TCP/IP adalah :
Electronic Mail/Email/Messaging
Electronic mail atau surat elektronik adalah fasilitas yang paling sering digunakan di Internet.
Dengan fasilitas ini seseorang dapat membuat dan mengirimkan pesan tertulis
kepada seorang atau sekelompok orang lain yang juga terdaftar di Internet
.
Remote Login
Dengan fasilitas ini seorang dapat mengakses program/aplikasi di komputer
lain. Misalnya seorang mahasiswa di universitas A dapat menjalankan aplikasi
komputer yang terdapat di universitas B tanpa harus datang ke kampus
universitas B apabila komputer di universitas A dan B saling berhubungan
menggunakan TCP/IP.
File Transfer
Fasilitas ini memungkinkan terjadinya pengiriman file dari satu komputer ke
komputer lain. Sebuah file dapat berisi dokumen, grafik, program komputer,
bahkan video maupun suara yang terekam secara digital.
Pelayanan yang terdapat dalam Internet didasarkan pada tiga
fasilitas di atas. Berbagai komputer yang tergabung dalam Internet akan
menyalurkan surat-surat elektronik yang dikirimkan oleh para pemakainya,
beberapa memberikan program/aplikasi komputer untuk dipakai bersama (misalnya Archie
: Program pencarian arsip/dokumen, Gopher : Sistem menu untuk memudahkan
pencarian informasi di Internet, WAIS(wide Area Information Servers,
game interaktif dan lain-lain), dan banyak yang menyediakan file untuk di
transfer seperti informasi cuaca, harga komoditas pertanian, program-program
komputer, abstrak dokumen, berita-berita mancanegara dan lain-lain. Untuk
mengetahui topik-topik apa saja yang tersedia, beberapa perusahaan telah
menerbitkan Internet Yellow Pages, yang berfungsi seperti Buku telepon.
Akses ke Internet
Untuk dapat mengakses informasi yang tersedia di Internet, seseorang
harus memiliki komputer (IBM PC/Kompatibel, Macintosh, UNIX), modem
(suatu alat yang mengubah sinyal digital sari komputer menjadi analog untuk
ditransmisikan ke jaringan telepon) dan saluran telepon. Ia harus juga
mendaftarkan diri ke salah satu Internet Access Provider. Pada saat ini
di Indonesia baru terdapat satu provider yaitu PT IndoInternet (ph.
4702889/fax 4702965). Diharapkan di tahun-tahun mendatang jumlahnya dapat
bertambah, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar sehingga
potensi pasarnya cukup menarik.
Pada prinsipnya, seseorang yang akan mengakses informasi di Internet
harus menghubungkan komputernya dengan jaringan Internet melalui modem dan
telepon. Yang harus dilakukan ialah memerintahkan komputernya untuk menelpon
suatu nomor tertentu (akan diberikan oleh Internet Access Provider).
Apabila hubungan telah terjadi, komputernya akan menyatu dengan jaringan Internet
, sehingga ia dapat mengirim surat elektronik, masuk ke komputer lain di Internet,
atau mengambil informasi yang diperlukan dari jaringan Internet.
PT IndoInternet mengenakan biaya pendaftaran Rp 50.000,- dan biaya bulanan sebesar Rp 40.000,- untuk hubungan selama 15 jam/bulan. Seandainya hubungan ke Internet pada bulan tertentu melebihi 15 jam, untuk setiap jam kelebihannya dikenakan biaya Rp 2.000,-. Selain biaya pendaftaran dan bulanan, pelanggan harus juga memperhitungkan biaya telepon (cukup dengan pulsa lokal meskipun data yang di akses berada di luar negeri).
PT IndoInternet mengenakan biaya pendaftaran Rp 50.000,- dan biaya bulanan sebesar Rp 40.000,- untuk hubungan selama 15 jam/bulan. Seandainya hubungan ke Internet pada bulan tertentu melebihi 15 jam, untuk setiap jam kelebihannya dikenakan biaya Rp 2.000,-. Selain biaya pendaftaran dan bulanan, pelanggan harus juga memperhitungkan biaya telepon (cukup dengan pulsa lokal meskipun data yang di akses berada di luar negeri).
Manfaat Internet
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses
ke Internet. Berikut ini hanyalah sebagian dari apa yang tersedia di Internet
:
*Informasi untuk kehidupan pribadi :
Kesehatan, Rekreasi, Hobby, Pengembangan Pribadi, Rohani, Sosial.
*Informasi untuk kehidupan profesional/Pekerja :
Sains, Teknologi, Perdagangan, Saham. Komoditas, Berita Bisnis, Asosiasi
Profesi, Asosiasi Bisnis, Berbagai Forum Komunikasi.
sumber : http://balasyikrohan.blogspot.com/p/sejarah-perkembangan-internet-di.html
0 komentar:
Posting Komentar